Kamis, 15 Agustus 2013

PENGARUH DUKUNGAN PIMPINAN DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGENDALIAN PENERIMAAN PREMI (Journal)



PENGARUH DUKUNGAN PIMPINAN DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGENDALIAN PENERIMAAN PREMI
(Sensus Pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya)


abstrack

This research aims to knows (1) the influence of leader’s support on the internal control in Insurance Company in Tasikmalaya. (2) the influence of leaders support on the operation of insurance premium acceptance, (3) the infleunce og internal contrrol on the operation of insurance premium acceptanc, (4) the influence of leader’s support and and internal control simultanly on the operation of insurance premium acceptance. The tool of analysis used is a pathanalysis with the scale of interval measurement. The result of the research indicates that: (1) the laeder’s support has influence on the internal control no significantly; (2) the leader’s support has influence on the operation of insurance premium acceptance significantly, (3) the internal control has influence on the operation of insurance premium acceptance significantly; and (4) both the leader’s support and internal control have influence on the operation of insurance premium acceptance significantly.

Keywords: Leader’s Supoort, Internal Control, the Operation of Insurance Premium Acceptance

abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh dukungan pimpinan terhadap pengendalian intern pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya. (2) pengaruh dukungan pimpinan terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi. (3) pengaruh dukungan pimpinan terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi. (4) pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern secara simulan terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi. alat analisis yang digunakan adalah analisi jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) dukungan pimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap pengendalian intern, (2) dukungan pimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi, (3) pengendalian intern berpengaruh  signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi, dan (4) dukungan pimpinan dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.

Kata Kunci: Dukungan Pimpinan, Pengendalian Intern, Pengendalian Penerimaan premi Asuransi

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian

Manusia selalu dihadapkan pada peristiwa-peristiwa yang mempunyai faktor risiko dan faktor ketidakpastian yang mungkin akan timbul di masa yang akan datang yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dan tidak terdapat kesengajaan. Karena tiap orang dihadapkan pada masalah yang tidak dapat diperhitungkan secara pasti atas beban hidupnya sendiri, maka manusia tersebut berada dalam keadaan tidak tenang karena tidak mengetahui secara pasti peristiwa-peristiwa apa yang akan dihadapinya.
                                Berbagai upaya dilakukan manusia untuk mencegah dan menghindari faktor risiko dan faktor ketidakpastian tersebut, namun faktor-faktor tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan kehidupan bisnis perusahaan. Menyadari hal tersebut diatas, manusia mengharapkan adanya suatu perlindungan dan sedapat mungkin memperkecil risiko atas suatu kejadian yang dapat terjadi di masa yang akan datang yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, maka timbul suatu pemikiran dari sekelompok orang tertentu untuk membentuk suatu organisasi yang berorientasi pada masalah tersebut, yang kemudian dikenal dengan nama Asuransi.
                                Sebagai perusahaan penjual jasa pada masyarakat umum, perusahaan asuransi harus benar-benar memiliki likuiditas yang memadai dalam arti dana yang dimiliki harus dapat menanggung polis yang telah dikeluarkan pada tertanggung. Disinlah letak fungsi utama dari perusahaan asuransi, yaitu sebagai mekanisme pengalihan risiko dengan membentuk dana. Dengan diberikan jaminan dan pemberian ganti rugi atas peristiwa-peristiwa yang tidak terduga dan tidak diharapkan yang kemudian akan ditanggung oleh pihak asuransi, maka sebagai konsekuensinya kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung, manusia baik secara individu maupun secara kelompok (perusahaan) yang dalam hal ini disebut sebagai tertanggung mempunyai kewajiban membayar sejumlah uang (premi) kepada perusahaan asuransi
Pada pelaksanaannya, kegiatan penerimaan premi asuransi tentunya tidak terlepas dari hambatan-hambatan baik dikarenakan keterbatasan pengetahuan ataupun tingkat pemahaman masyarakat mengenai asuransi itu sendiri, maupun hambatan-hambatan lain yang timbul akibat adanya penyelewengan oleh oknum pada perusahaan asuransi. Seperti yang dikutip dari sebuah blog pribadi tanggal 27 Juni 2012, Setyowati menjadi nasabah pada salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia sejak tahun 2003. Ia tertarik dengan salah satu prosuk yang ditawarkan oleh tenaga pemasaran (agen asuransi) yang bernama Susanti. Ia tidak pernah terlambat membayar premi asuransinya. Bahkan ia membayarkan premi asuransinya sebelum jatuh tempo melalui Susanti. Pada tahun 2005, Setyowati ingin mengajukan klaim asuransi yang dimilikinya, tercantum manfaat asuransi berupa penggantian biaya rawat inapsejumlah sekian persen dari biaya yang telah dikeluarkannya oleh pemegang polis asuransi (tertanggung). Kemudian ia mengubungi agen Susanti untuk membantunya mengurus klaim tersebut. Seluruh persyaratan pengajuan klaim yang diminta oleh perusahaan asuransi telah diberikannya melalui agen Susanti. Setelah 3 minggu ia mendapat jawaban bahwa perusahaan asuransi menolak klaim tersebut dengan alasan status polisnya “lapse” (tidak berlaku) pada saat terjadinya kecelakaan (resiko yang harus ditanggung oleh pihak asuransi). atas penolakan tersebut Setyowati tidak tinggal diam dan mendatangi kantor agen Susanti sambil membawa semua bukti pembayaran yang dimilikinya. Ia menanyakan alasan “lapse” yang dialaminya, karena selama menjadi nasabah ia tidak pernah terlambat membayar premi. Setelah diadakan penyelidikan, terbukti bahwa agen Susanti telah menggelapkan setoran premi dari nasabah Setyowati. Akibatnya polis milik Setyowati “lapse” pada saat terjadi risiko kecelakaan yang seharusnya ditanggung oleh pihak perusahaanasuransi.(http://gagasanhukum.wordpres.com/2008/06/23/tanggung-gugat-perusahaan-asuransi/.) Dari contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengoptimalkan penerimaan premi asuransi, diperlukan suatu dukungan yang positif dari pimpinan dan pengendalian intern yang memadai dalam rangka mengendalikan penerimaan premi asuransinya.

         Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “ Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern Terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi 

Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dari uraian diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dukungan pimpinan dan pengendalian intern pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya
2. Bagaimana Pengendalian penerimaan premi pada perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
3.Bagaimana pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern secara simultan dan parsila pada perusahaan asuransi di Kota Tasikmalaya

Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari diadakan penulisan skripsi ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dukungan pimpinan dan pengendalian intern pada perusahaan Asuransi Si Tasikmalaya
2.Untuk mengetahui pengendalian penerimaan premi pada perusahaan asuransi di Kota Tasikmalaya
3. Untuk mengetahui pengaruh dukunan pimpinan dan pengendalian interb secara parsial dan simultan terhadap pengendalian penerimaan premi



TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran
                Pimpinan adalah orang yang mempunyai kewenangan untuk memberikan tugas dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (bawahan) melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan perusahaan. Dukungan pimpinan merupakan refleksi sikap positif pimpinan dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi (Saifuddin: 2011).
Fungsi dukungan pimpinan harus mampu membantu organisasi dalam memelihara pengendalian efektif dengan cara memelihara komunikasi yang baik, memberikan dorongan-dorongan positif baik secara moril maupun materiil sehingga merasa aman dan nyaman secara psikologis dalam bekerja yang nantinya akan mendorong peningkatan pelaksanaan pengendalian intern secara berkesinambungan. Seperti yang dikemukan oleh Willy Susilo (2002 : 243) menjelaskan bahwa “Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara moril maupun materiil yang memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung pengertian bahwa pimpinan perlu bersikap konsisten dan konsekuen. Konsisten berarti memberikan dukungan secara terus menerus dan konsekuen berarti bersedia memainkan peran yang diharapkan”.
Dari pengertian diatas pimpinan harus mempunyai komitmen dalam memberikan dukungan kepada para karyawannya secara konsisten dan konsekuen sehingga terjadi pola hubungan yang baik antara keduanya yang akan berdampak pada penegakan pelaksanaan pengendalian intern yang memadai. Pada instansi yang relative kecil dengan karyawan yang sedikit jumlahnya dan kegiatan operasi perusahaan masih terbatas, pimpinan instansi tersebut dapat langsung mengawasi jalannya instansi. Lain halnya apabila instansi tersebut menginjak sedang maupun besar pimpinan instansi sudah tidak mungkin mengawasi langsung jalannya instansi dikarenakan jenjang pengawasan sudah luas. Oleh karena itu pimpinan perlu dibantu oleh alat pengendalian yang disebut pengendalian intern.
Pada umumnya pengendalian intern meliputi analisa terhadap pelaksanaan, program latihan kepegawaian dan pengendalian kualitas. Dalam mencapai suatu pengendalian intern yang memadai, maka perlu didikung oleh unsur-unsur yang membentuk pengendalian intern, Menurut  Mulyadi (2002;183) bukunya “Auditing“  menyebutkan bahwa :
“Lima unsur pokok pengendalian intern terdiri dari (1) Lingkungan Pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi, (4) aktivitas pengendalian,dan (5) pemantauan.”             
                Pengendalian intern ini dapat membantu perusahaan mengontrol kegiatan-kegiatannya dalam rangka mencapai tujuannya. Pengendalian Intern merupakan alat pengendalian yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting bagi suatu perusahaan. Pimpinan dapat menilai seluruh aktivitas perusahaan dengan pengendalian intern.
         Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pengendalian intern adalah kegiatan perusahaan dalam mengadakan pengendalian terhadap struktur organisasi, prosedur-prosedur keuangan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data akuntansi, tindakan efisien dan efektif serta dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Apabila pengendalian intern yang ada telah memadai maka manajemen dapat mengetahui bahwa aktivitas yang dilakukan oleh seksi-seksi bawahannya telah dilaksanakan dengan benar, terutama masalah penerimaan premi yang diterima. Dalam hal ini, transaksi-transaksi yang dapat mempengaruhi penerimaan premi harus dapat dikendalikan dengan baik mengingat premi merupakan sumber utama dari seluruh aktivitas perusahaan asuransi, sehingga berpengaruh juga terhadap kelansungan hidup perusahaan. Premi merupakan pendapatan pada perusahaan asuransi. Sebagai sumber pendapatan, premi merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan asuransi. Oleh karena itu perusahaan harus semaksimal mungkin  memperoleh pendapatan yang memuaskan dan diharapkan dapat menggunakan segala sumber yang ada dalam perushaan seefisien mungkin
Penerimaan Premi pada dasarnya merupakan aspek yang paling mendorong terciptanya manajemen yang ideal, maka penerimaan tersebut harus dikendalikan sebaik mungkin agar pencatatan penerimaan premi sesuai dengan realisasinya. Pengendalian penerimaan premi merupakan kebijakan yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi yang diterapkan oleh manajemen  untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dicapai ( Amir Abadi Yusup : 2000) . Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan premi harus dikendalikan  agar terhindar dari berbagai kecurangan dan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi yang akan berdampak pada sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
                Jenis pengendalian atas penerimaan premi yang paling utama adalah pengamatan fisik sebelum terjadinya peristiwa yang merugikan. Pengamatan fisik atas penerimaan premi dapat dilakukan memlaui penyimpanan dalam lemari besi, keberadaan dan kelengkapan catatan, formulir dan dokumen yang ditunjang dengan penyimpanan yang baik untu memperkecil risiko kehilangan serendah mungkin.
Bagian terpenting dari tanggung jawab di dalam pelaksanaan penerimaan pendapatan premi adalah dengan mengikuti identifikasi langkah-langkah seperti yang dikemukakan Arens dan Loebbecke (2003 :290) yaitu sebagai berikut:
“1. Pendapatan premi yang dicatat adalah dana yang secara aktual diterima oleh perusahaan. (Keabsahan)
2. Transaksi diotorisasi dengan pantas (Otorisasi)
3. Kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal pendapatan premi. (Kelengkapan)
4. Pendapatan premi yang dicatat telah disetor dan dicatat pada nilai yang diterima. (penilaian)
5. Pendapatan premi diklasifikasikan dengan pantas. (Klasifikasi)
6. Pendapatan premi dicatat dalam waktu yang sesuai. (Tepat waktu)
7. Pendapatan premi dimasukan dengan semestinya dalam berkas induk dan dikhtisarkan dengan benar. (Posting dan Pengikhtisaran)”.
         Dengan mengikuti langkah-langkah pemeriksaan dalam penerimaan premi, kemungkinan kesalahan dan kecurangan dalam penerimaan pendapatan premi asuransi dapat diminimalisir sehingga penerimaan kas dapat utuh.

HIPOTESIS
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
1)       “ Dukungan Pimpinan berpengaruh terhadap Pengendalian Intern”
2)       ” Dukungan Pimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi”
3)       “ Pengendalian Intern berpengaruh secara parsial terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi”
4)       “Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern secara simultan berpengaruh terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi”

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2006:7)
                Adapun metode analisis data yang penulis lakukan adalah dengan metode deskriftif  kuantitatif, yaitu mengubah data-data kualitatif menjadi suatu ukuran data kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis tentang fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang terjadi.

Teknik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.          Penelitian Lapangan (Field Research)
         Yaitu penelitian ini dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data-data primer. Pengumpulan data-data primer tersebut dilakukan melalui:
a.          Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.
b.          Wawancara, yaitu suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dengan responden atau pihak perusahaan yang terkait.
c.          Kuesioner, yaitu daftar isian terstruktur yang diajukan oleh penulis kepada responden yang berhubungan erat dengan topik permasalahan, kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen.
2.          Studi Kepustakaan
         Tehnik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku srta referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.
Jenis Data dan Sumber Data
                Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Sifat data ini adalah data deret waktu (time series), yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Sumber data yang diteliti dalam penelitian ini berupa data primer. Data primer merupakan data/informasi yang telah diperoleh dari lhasil wawancara,observasi dan penyebaran kuesioner pada perusahaan Asuransi mengenai Dukungan Pimpinan,Pengendalian intern dan Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi.

Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi”, terdapat 3 variabel  yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel tersebut adalah:
1.       Variabel bebas (Independent variable)
Adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Sebaliknya variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya. Berdasarkan judul di atas, maka yang merupakan variabel bebasnya adalah Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern.
2.       Variabel terikat (Dependent variable)
Adalah variabel  yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Berdasarkan judul diatas, maka yang merupakan variabel terikatnya adalah Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi.
Analisis Statistik
Dalam penelitian  ini, penulis melakukan analisis data dengan analisis jalur (path analisis) dengan mengolah data yang diperoleh dari responden. Maksud pengolahan data disini adalah pengolahan data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuisioner) yang disebarkan, tujuannya untuk mentransformasi data kualitatif kedalam data kuantitatif, sehingga dapat di analisis secara kuantitatif dengan metode statistik yang ditetapkan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuisioner.
             Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X1, X2 dan variabel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan batasan interval yang diperoleh dari nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuisioner untuk mengetahui kriteria penilaian variabel X1, X2 dan variabel Y.
             Dari struktur path analisis diatas, terdapat langkah-langkah yang digunakan yaitu :
             1) Menghitung koefisien jalur  =  dengan rumus :
              
             Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian jika hubungan antar variabel tidak kuat maka niali r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterpretasikan
2)         Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut :
               
Keterangan :
                       = Koefisien jalur dari Xi terhadap Y
                       = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y
3)         Pengujian faktor residu/sisa
              =
             Dimana: =
4)         Pengujian hipotesis operasional
          a) Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas Xi dengan variabel bebas Xj
                Ho :  = 0
Ha : ≠ 0
Dengan kriteria penolakan Ho jika  >
Rumus statistik yang digunakan adalah :
                                               
                                                                                                                (Sugiyono, 2006:292)
Keterangan :
r  : Koefisien korelasi
n-2: Derajat kebebasan
r2                 : Koefisien determinisasi
n : Jumlah sampel
t  : Hasil hitung dengan student method
             b)   Pengujian secara simultan
                   Ho : ρYx1 = ρYx2 = 0
                   Ha : ρYx1= ρYx2 ≠ 0
                   Dengan kriteria penolakan Ho jika  >                              
              Uji signifikasi menggunakan rumus :
             F =
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat bebas  = k dan
   = n-k-l
c)   Pengujian secara parsial
      Hipotesis operasional :
                   Ho : ρYxi = 0
                   Ha : ρYxi ≠ 0
             Uji signifikan menggunakan dua arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut :
             Terima Ho jika -t½ ɑ ≤  ≤ t½ ɑ
             Terima Ho jika -t½ ɑ >  atau  > t½ ɑ
             Uji statistik menggunakan rumus :
              =
             Statistik uji di atas mengikuti distribusi t dengan derajat bebas n-k-l
Adapun perumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut :
Ho : ρ = 0                              Tidak terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ho : ρxx = 0Tidak terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern.
Ha : ρxx₁ ≠ 0Terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ho : ρYx= 0                         Tidak terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ha : ρYx₁ ≠ 0                     Terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ho : ρYx = 0                        Tidak terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
Ha : ρYx ≠ 0                       Terdapat pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi asuransi.
e. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Hasil Penelitian
Deskripsi penelitian ini akan menunjukan keberadaan perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya yang menjadi lokasi penelitian, meliputi Dukungan Pimpinan, Pengendalian Intern dan Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi. Sampel Penelitian diambil berdasarkan kesediaan pihak perusahaan untuk mengisi kuesioner yang telah penulis ajukan sebelumnya
Hasil pengujian data penelitian diperoleh dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas instruten penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan memiliki validitas (keasihan) atau tidak. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya vailiditas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
 Adapun pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden terdiri dari tiga kelompok yaitu sua variabel independen, dalam hal ini Dukungan Pimpinan (X) dan Pengendalian Intern (X) dan satu variabel dependen yaitu Pengendalian Penerimaan Premi (Y).
                Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Product Momen Pearson diketahui bahwa semua item pernyataan dinyatakan valid (rhitung > rtabel). Uji validitas tersebut tertera dalam Hasil Statistik berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Dukungan Pimpinan)
Item
rhitung
rtabel
Status
1
0,840
0,553
Valid
2
0,732
0,553
Valid
3
0,793
0,553
Valid
4
0,517
0,553
Tidak Valid
5
0,636
0,553
Valid
6
0,678
0,553
Valid
7
0,830
0,553
Valid
8
0,788
0,553
Valid

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Pengendalian Intern)
Item
rhitung
rtabel
Status
1
0,643
0,553
Valid
2
0,791
0,553
Valid
3
0,791
0,553
Valid
4
0,578
0,553
Valid
5
0,635
0,553
Valid
6
0,671
0,553
Valid
7
0,647
0,553
Valid
8
0,618
0,553
Valid
9
0,671
0,553
Valid
10
0,678
0,553
Valid
11
0,644
0,553
Valid
12
0,791
0,553
Valid
13
0,629
0,553
Valid
14
0,589
0,553
Valid
15
0,578
0,553
Valid
16
0,612
0,553
Valid
17
0,643
0,553
Valid
18
0,658
0,553
Valid
19
0,668
0,553
Valid
20
0,635
0,553
Valid
21
0,671
0,553
Valid
22
0,589
0,553
Valid
23
0,671
0,553
Valid
24
0,618
0,553
Valid

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi)
Item
rhitung
rtabel
Status
1
0,677
0,553
Valid
2
0,562
0,553
Valid
3
0,717
0,553
Valid
4
0,627
0,553
Valid
5
0,818
0,553
Valid
6
0,906
0,553
Valid
7
0,566
0,553
Valid
Sedangkan teknik pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua/split half (Spearman Brown) dengan hasil yang diperoleh pada lampiran statistik dibawah ini, artinya bahwa bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.776
9

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.834
7





Cronbach's Alpha
N of Items
.951
24








Tanggapan Responden mengenai Dukungan Pimpinan
Rekapitulasi Indikator Dukungan Pimpinan

No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
1
Dalam pelaksanaan penerimaan premi pimpinan/manajemen membatasi ruang lingkup kerja karyawan bagaian penerimaan dalam melaksanakan tugas
65
58
Sangat Baik
2
Dalam pelaksanaan penerimaan premi di perusahaan perlu ada komitmen dan dukungan yang memadai dari pimpinan baik secara moril maupun materil
65
54
Baik
3
Manajemen secara konsisten melaksanakan berbagai prosedur yang telah ditetapkan
65
59
Sangat baik
4
Pimpinan fungsional berupaya bersifat bersahabat
65
56
Baik
5
Pimpinan selalu konsisten dan konsekuen terhadap kebijakan-kebijakan tentang sistem pengendalian yang diterapkan pada bagian penerimaan premi
65
58
Sangat baik
6
Pihak pimpinan/manajemen selalu konsisten memberikan dukungan kepada karyawan bagian penerimaan

65
56
Baik
7
Pimpinan selalu memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan terutama karyawan bagian penerimaan premi
65
57
Sangat Baik
8
Pimpinan selalu memberikan kosekuensi terhadap ketidakjujuran yang dilakuka terhadap berbagai prosedur pengendalian yang telah ditetapkan
65
56
Baik
Jumlah
520
455


                Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas dukungan pimpinan yang dilakukan Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya adalah 455. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu Manajemen secara konsisten melaksanakan berbagai prosedur yang telah ditetapkan, sedangkan yang memiliki skor yang terendah yaitu Dalam pelaksanaan penerimaan premi di perusahaan perlu ada komitmen dan dukungan yang memadai dari pimpinan baik secara moril maupun materil.
Dari hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa dukungan pimpinan ini menunjukkan dalam klasifikasi sangat baik yang berarti, dukungan pimpinan sangat mempengaruhi kinerja bagian penerimaan premi di Perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya.
Pengendalian Intern pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
                Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1. Keandalan Pelaporan Keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan Efisiensi operasi                  
                Adapun untuk mengetahui interprestasi nilai total jawaban responden dalam pengendalian intern yang ada di Perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel 4.33 :
Tabel 4.37.
Rekapitulasi Indikator Pengendalian Intern
No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
1
Budaya pentingnya integritas dan etika dalam bentuk komunikasi lisan dalam rapat, diskusi dan keteladanan sehari-hari
65
51
Baik
2
Perusahaan melakukan bimbingan moral kepada karyawan agar membedakan tindakan baik dan buruk dalam mengelola penerimaan premi
65
62
Sangat baik
3
Gaya manajemen dalam perusahaan mempengaruhi para pegawai akan pentingnya pengendalian intern
65
57
Sangat Baik
4
Fiolosofi dan gaya manajemen perusahaan mendukung terhadap pengendalian penerimaan premi
65
58
Sangat baik



5
Struktur organisasi bermanfaat bagi semua pegawai untuk memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang
65
57
Sangat baik
6
Struktur organisasi memberikan gambaran yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola penerimaan premi
65
61
Sangat baik
7
Struktur organisasi diterapkan dalam penetapan keputusan perusahaan
65
59
Sangat baik
8
Dalam mengelola penerimaan premiperusahaan mengoordinasikan dengan potensi yang ada
65
53
Baik
9
Perusahaan melakukan sosialisasi penggunaan teknologi baru dalam aktivitas penerimaan premi
65
56
Baik
10
Kemajuan teknologi mempengaruhi kegiatan penerimmaan premi yang akan dilakukan
65
58
Sangat baik
11
Perusahaan memerlukan prosedur otoritas oleh orang-orang yang bertindak sesuai lingkup wewenangnya
65
59
Sangat baik
12
Dalam hal penerimaan premi diotorisasi oleh pimpinan
65
57
Sangat baik
13
Hasil kinerja dijadikan tolak ukur untuk meningktakan kinerja pada masa yang akan datang
65
60
Sangat baik
14
Perusahaan menerapkan perlindungan yang baik untuk mengamankan aset dan catatanya
65
59
Sangat baik
15   
Dalam mengamankan aset dan catatannya perusahaan selalu melakukan aktivitas pengendalian perusahaan
65
58
Sangat Baik
16
Pencatatan dan dokumentasi penerimaan premi di perusahaan mengalami peningkatan setelah dilakukan perbaikan
65
57
Sangat Baik
17
Pimpinan perusahaan selalu melakukan tugas dan wewenang secara tertulis
65
51
Baik
18
Karyawan bagian penerimaan premi mempunyai arus komunikasi terbuka dengan seluruh bagian lainnya
65
57
Sangat Baik
19
Perusahaanmelakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran aktiva oleh pegawai yang berbeda
65
57
Sangat Baik
20
Laporan bagian penerimaan premi disiapkan secara tepat waktu dan informatif
65
57
Sangat Baik
21
Apabila terjadi perubahan kondisi, kebijakan maupun peraturan diperlukan suatu penyesuaian yang relevan
65
56
Baik
22
Perusahaan memerlukan tindakan perbaikan dalam pengendalian intern untuk mendukung penerimaan premi
65
59
Sangat Baik
23
Pemantauan terhadap aktivitas operasi dilakukan seara terus menerus
65
56
Baik
24
Perusahaan melakukan pemantauan untuk menilai kualitas kinerja
65
55
Baik
Jumlah
1560
1370


                Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas pengendalian intern yang dilakukan Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya adalah 1370. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu : Perusahaan melakukan bimbingan moral kepada karyawan agar membedakan tindakan baik dan buruk dalam mengelola penerimaan premi, sedangkan yang memiliki skor yang terendah yaitu Budaya pentingnya integritas dan etika dalam bentuk komunikasi lisan dalam rapat, diskusi dan keteladanan sehari-hari dan Pimpinan perusahaan selalu melakukan tugas dan wewenang secara tertulis . Dari hasil penelitian di atas bahwa audit operasional ini menunjukkan klasifikasi sangat baik .
Tanggapan Responden Mengenai Pengendalian Penerimaan Premi
Penerimaan sering disebut juga dengan pendapatan. Pendapatan merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju mundurnya suatu perusahaan.
Premi merupakan sumber pendapatan yang sangat penting bagi perusahaan asuransi, sehingga diperlukan pengendalian yang memadai disertai dengan
penerapan sistem akuntansi yang benar-benar dipraktekan serta dipatuhi oleh seluruh karyawan. Penerapan pengendalian penerimaan premi sudah dilaksanakan dengan baik dalam kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian tersebut dilakukan untuk mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dan penyelewengan-penyelewengan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan premi.
Pengendalian penerimaan premi yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya adalah: Keabsahan, Otorisasi, Kelengkapan, Penilaian, Klasifikasi, Tepat waktu, Posting dan pengikhtisaran.
                Menurut Sudjana (1997 : 79) klasifikasi setiap indikator variabel Y (pengendalian
                Adapun untuk mengetahui interprestasi nilai total jawaban responden dalam pengendalian penerimaan premi yang ada di Perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel 4.45 :
Tabel 4.45
Rekapitulasi Indikator Pengendalian Penerimaan Premi

No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
1
Dilakukan penelusuran dari jurnal pendapatan premi ke rekening koran
65
60
Sangat Baik
2
Perusahaan melakukan otorisasi pada setiap transaksi
65
59
Sangat Baik
3
Dilakukan persetujuan dan penelusuran pencatatan dari nota pembayaran kedalam jurnal penerimaan premi untuk mencegah terjadinya penghilangan transaksi
65
58
Sangat Baik
4
Diadakan rekonsiliasi atas perkiraan-perkiraan dan membandingkannya dengan laporan yang ada dalam komputerisasi
65
59
Sangat Baik
5
Perusahaan melakukan sistem pencatatn dengan menggunakan bagan-bagan perkiraan yang memadai serta verifikasi intern dengan memeriksa dokumen-dokumen pendukung pendapatan premi
65
58
Sangat Baik
6
Membandingkan tanggal setoran dengan tanggal dalam jurnal pendapatan premi
65
56
Sangat Baik
7
Perusahaan melakukan pengiriman rekening bulanan secara reguler kepada pelanggan
65
58
Sangat Baik

        Jumlah
         455
408

Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas pengendalian penerimaan premi yang dilakukan Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya adalah 408.
 Dari hasil penelitian di atas bahwa pengendalian penerimaan premi asuransi ini menunjukkan klasifikasi sangat baik yang berarti bahwa Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya sudah melakukan pengendalian penerimaan  sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Pembahasan
Pengaruh Dukungan Pimpinan terhadap Pengendalian Intern
Untuk mengetahui pengaruh dukungan pimpinan terhadap pengendalian intern, penulis menggunakan path analysis. Adapun proses perhitungan datanya dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.0.
Ø  Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Model Summary)pada lampiran 5, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi).Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dengan kompetensi staf akuntansi sebesar 0,413. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan penerapankompetensi staf akuntansi mempunyai hubungan yaitu sebesar 41,3%. Sedangkan koefisien determinasi atau R2 menunjukkan besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap kompetensi staf akuntansi, yaitu sebesar 0,170 atau 17,0%. Artinya 17,0% variabilitas variabel kompetensi staf akuntansi dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan. Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap pengendalian intern selain dukungan pimpinan adalah sebesar 83%. Artinya jika dukungan pimpinan baik maka akan baik pula pengendalian intern nya.
 Hal ini dapat diasumsikan apabila dukungan pimpinan dalam hal penegakan pelaksanaan pengendalian dan komitmen dalam mendukung pengendalian intern baik maka pengendalian intern pun akan berjalan baik pula. Pengaruh faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi pengendalian intern selain dukungan pimpinan diantaranya adalah sumber daya manusia dan fasilitas kerja.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung>ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 5 diperoleh nilai thitung sebesar 0,1502. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,228 sehingga thitung<ttabel  (0,1502 < 2,228)dengan tingkat signifikansi 0,161 > 0,05. Dikarenakan thitung<ttabel dan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho atau tolak Ha, artinya dukungan pimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap pengendalian intern.
Dengan demikian, apabila dukungan pimpinan pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang terhadap pengendalian internya. Namun tidak signifikan, hal ini dikarenakan pengendalian intern dipengaruhi oleh banyak faktor selain dukungan pimpinan seperti sumber daya manusia dan fasilitas kerja.
Pengaruh Dukungan Pimpinan Secara Parsial terhadap Pengendalian Penerimaan Premi
Untuk mengetahui pengaruh dukungan pimpinan secara parsial terhadap pengendalian penerimaan premi, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah “Dukungan Pimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi”, yang berarti apabila dukungan pimpinan dilaksanakan dengan baik, maka akan menyebabkan pengendalian penerimaan premi nya akan semakin baik pula.
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian.Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Coefficient) pada lampiran 6, diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X1 (dukungan pimpinan) terhadap variabel Y (pengendalian penerimaan premi) adalah sebesar 0,588. Ini berarti antara dukungan pimpinan dengan pengendalian intern mempunyai hubungan yaitu sebesar 58,8% dengan kategori tinggi (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,345 (0,5882), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dukungan pimpinan terhadap pengendalian intern adalah sebesar 34,5%. Artinya 34,5% variabilitas variabel pengendalian penerimaan premi dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung>ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai thitung sebesar 2,492. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,228 sehingga thitung>ttabel  (2,492 > 2,228)dengan tingkat signifikansi 0,032> 0,05. Dikarenakan thitung>ttabel dan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya dukungan pimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi.
Dengan demikian, apabila dukungan pimpinan Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang terhadap pengendalian penerimaan premi yang berkualitas.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sheila Cane yang di alih bahasakan oleh Martin Widjokongko (1998:247). Serta sesuai dengan studi empirik terdahulu dari Evan Muttaqin Darussalam (2007) dan deskripsi hasil penelitian yang dilakukan.
                Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas pengendalian penerimaan premi diantaranya adalah pengendalian intern dan budaya organisasi dan sistem informasi akuntansi.
 Pengaruh Pengendalian Intern Secara Parsial terhadap Pengendalian Penerimaan Premi
Untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern secara parsial terhadap pengendalian penerimaan premi, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah “Pengendalian Intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Pengendalian Penerimaan Premi”, yang berarti apabila pengendalian intren pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik, maka akan menyebabkan Pengendalian Penerimaan Premi nya menjadi baik pula.
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian.Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Coefficients) pada lampiran 6, diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized coefficient) untuk variabel X2 (pengendalian intern) terhadap variabel Y (pengendalian penerimaan premi) adalah sebesar 0,594. Ini berarti antara pengendalian intern dengan pengendalian penerimaan premi mempunyai hubungan yaitu sebesar 59,4% dengan kategori sedang (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,352 (0,5942), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi adalah sebesar 35,2%. Artinya 35,2% variabilitas variabel pengendalian penerimaan premi dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah pengendalian intern.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung>ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai thitung sebesar 2,515. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,228 sehingga thitung>ttabel  (2,515> 2,228)dengan tingkat signifikansi 0,031< 0,05. Dikarenakan thitung>ttabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi.
Dengan demikian, apabila pengendalian intern pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik, maka Pengendalian Penerimaan Premi Pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya pun akan semakin baik.
Hasil penelitian ini pun mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yogi Garnida (2002) yang mengkaji pengaruh pengendalian intern terhadap efektifitas pembayaran klaim. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengendalian intern terhadap efektifitas pembayaran klaim.
 Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern terhadap Pengendalian Penerimaan Premi
Untuk mengetahui pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern secara simultan terhadap pengendalian penerimaan premi, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah “Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi”, yang berarti apabila dukungan pimpinan dan pengendalian intern pada Perusahaan Asuransi dilaksanakan dengan baik, maka akan menyebabkan pengendalian penerimaan premi nya semakin baik pula.
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian.Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Model Summary) pada lampiran 6, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2(koefisien determinasi).Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 0,701. Ini berarti antara dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi mempunyai hubungan yaitu sebesar 70,1% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah, yaitu sebesar 0,492 atau 49,2%. Artinya 49,2% variabilitas variabel pengendalian penerimaan premi dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan dan pengendalian intern. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kualitas informasi keuangan daerah selain dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi adalah sebesar 39,2%.
Dengan kriteria tolak Ho jika Fhitung> dari Ftabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai Fhitung sebesar 4.835. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka Ftabel sebesar 4,10 sehingga Fhitung> Ftabel (4,835 > 4,10) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,034 yang berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya dukungan pimpinan dan pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi.
Hal ini berarti apabila pelaksanaan dukungan pimpinan dan Pengendalian intern pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya dilaksanakan secara bersamaan dengan baik, maka pengendalian penerimaan premi pada Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya akan semakin baik..
Adapun faktor lain (faktor residu) yang kemungkinan mempengaruhi pengendalian penerimaan premi selain dukungan pimpinan dan pengendalian intern diantaranya adalah Budaya organisasi, sistem informasi akuntansi dan asimetri informasi.
Wilopo (2006) membuktikan bahwa sistem pengendalian intern yang efektif akan mengurangi praktik kecurangan akuntansi yang secara otomatis dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh sistem pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi.Dalam penelitian yang sama, Wilopo (2006) juga membuktikan adanya pengaruh asimetri informasi terhadap kecurangan akuntansi. Asimetri informasi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah adanya perbedaan informasi yang dimiliki oleh atasan dan bawahan.Kondisi ini menyebabkan berkurangnya keandalan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan sehingga kualitas laporan keuangan juga menurun.
Secara lengkap, pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat dilihat pada Gambar 4.1




X1
Y
 = 0,413
= 0,588
=0,712
 



X2
1
 
= 0.91
Gambar 4.1 Nilai koefisien jalur antara Variabel Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern dengan Pengendalian Penerimaan Premi
Pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 dan X2 dengan Y berdasarkan Gambar 4.1, disajikan dalam Tabel 4.46:

Tabel 4.46
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel Penelitian

Variabel
Pengaruh Langsung
Pengaruh tidak Langsung
Jumlah
X1
(rYX1)2
(0,588)2

0,345


(rX2X1) (rYX1) (rYX2)
(0,588) (0,413) (0,594)
0,144
Total pengaruh X1 terhadap Y
0,489
X2
(rYX2)2
(0,594)2

0,352


(rX2X1) (rYX1) (rYX2)
(0,588) (0,413) (0,594)
0,144
Total pengaruh X2 terhadap Y
0,497

0,986
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y                   √(1-R²)=0,712
                                                                               0,712²=0,508
0,478
Pengaruh Faktor Residu e2® Y =
(rYe2) = 1 – 0,478
0,522
Total pengaruh X1, X2 dan e2 terhadap Y
1,000
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.46  menunjukkan bahwa koefisien jalur variabel X1(dukungan pimpinan) terhadap variabel Y(Pengendalian penerimaan premi) adalah sebesar 0,588. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 0,345 yang artinya pengaruh langsung dukungan pimpinan terhadap kualitas informasi keuangan daerah sebesar 34,5%. Koefisien jalur variabel X2 (pengendalian intern) terhadap variabel Y (pengendalian penerimaan premi) adalah sebesar 0,594. Dengan demikian pengaruh langsung X2 terhadap Y adalah sebesar 0,352 yang artinya bahwa pengaruh langsung kompetensi staf akuntansi pada kualitas informasi keuangan daerah sebesar 35,2%. Koefisien jalur variabel X1(dukungan pimpinan) dengan variabel X2(pengendalian intern ) adalah sebesar 0,413.
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y yang merupakan pengaruh simultan antara variabel X1, X2, terhadap Y adalah sebesar 0,986 atau sebesar 98,6%. Sedangkan faktor residu atau faktor lain yang mempengaruhi kualitas informasi keuangan daerah yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,522 atau sebesar 52,2%.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengeruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1)       Dukungan pimpinan pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya umumnya baik dan pengendalian intern perusahaannya pun baik. Artinya dukungan pimpinan yang meliputi kedudukan dalam struktur organisasi, penegakan kegiatan dan komitmen yang mendukung terhadap pengendalian intern telah dilakukan dengan baik oleh Perusahaan Asuransi di Kota Tasikamalaya. Karyawan Bagian penerimaan premi di Perusahaan Asuransi juga memiliki pengentahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya, sehingga karyawan tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
2)       Pengendalian penerimaan Premi di Perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya memiliki kualitas yang baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden mengenai pengendalian penerimaan premi pada perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya ini sudah memenuhi standar  yaitu dilihat dari keabsahan, otorisasi, kelengkapan, penilaian, klasifikasi, tepat waktu, posting dan pengikhtisaran sehingga laporan mengenai penerimaan preminya relevan dan andal sehingga dapat dipakai dan dijadikan sebagai alat ukur untuk pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan.
3)       Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan path analysis, maka dukungan pimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap pengendalian intern. Artinya, apabila dukungan pimpinan pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang terhadap pengendalian intern perusahaannya.
4)       Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan taraf signifikasi sebesar 5% , dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan pimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi, dan pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi.
5)       Pengujian secara simultan menunjukan bahwa, dukungan pimpinan dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengendalian penerimaan premi. Artinya apabila dukungan pimpinan dan pengendalian intern dilaksanakan secara bersamaan dengan baik, maka pengendalian penerimaan premi pada perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya akan lebih baik.
Saran
                Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Perusahaan Asuransi yang berada di Kota Tasikmalaya maupun pada peneliti selanjutnya, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
          Pengendalian Intern Pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya masih belum maksimal. Dari Hasil jawaban  responden mengenai Lingkungan pengendalian bahwa  budaya pentingnya intergitas dan nilai etika dalam penerapannya belum maksimal dan juga mengenai informasi dan komunikasi, pimpinan tidak selalu melakukan tugas dan wewenang nya secara tetulis maka dari itu diharapkan Manajemen perusahaan terus meningkatkan sistem pengendalian intern perusahaan terutama mengenai Lingkungan pengendalian, informasi dan komunikasi secara terus menerus, seperti yang dikemukakan oleh Hiro Tugiman (2002) yang mengatakan bahwa pengendalian intern merupakan seluruh kegiatan yang memastikan  tercapainya tujuan dan sasaran organisasi, pada dasarnya pengendalian intern berasal dari kebijakan dan prosedur perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, dimana kebijakan dan prosedur tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga merupakan bagian dari keseluruhan pengendalian intern
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama. Disarankan untuk menambah atau merubah variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini antara lain mengenai Kualitas Karyawan, Tingkat Kejujuran Karyawan, Kepuasan Pelanggan, Kelancaran pembayaran Klaim dan masih banyak hal lainnya yang dapat dijadikan variabel dalam penelitian selanjutnya yang kemudian dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Prawoto. 1999. Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi. Yogjakarta : BPFE.

Amirullah dan Haris Budiyono. 2004.  Pengantar Manajemen, cetakan kedua, Yogjakarta : Graha Ilmu.

Arens, Alvin dan Loebbecke, James K, 2003.  Auditing an Integrated Approach, dialihbasakan oleh : Amir Abadi Yusuf Auditing Pendekatan Terpadu,  Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta.

Dahlan Siamat. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: LPFE-UI.

Evan Mutaqin Darusalam. 2007. Pengaruh Kompetensi Auditor Internal dan Kerjasama Auditte serta Dukungan Pimpinan terhadap Keberhasilan Audit SDM, studi kasus pada Perusahaan PT Pertamina Depot Tasikmalaya

George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2000. Acounting Information System, Sixth edition, dialihbasahakan oleh : Amir A. Yusuf dan Rudi M. Tambun, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.

Hiro Tugiman. 2002. Standar Profesional Audit Internal. Jakarta: Kanisius

Herman Darmawi.2006. Manajemen Resiko, cetakan kesepuluh. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ikatan Akuntan Indonesia per 1 Januari 2007. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

Lamidjan dan Adzhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Akuntansi I. Edisi ketujuh. Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi.

Ludocivus Sensi. 2006. Memahami Akuntansi Asuransi Kerugian. Jakarta: PT. Prima Mitra Edukarya.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Kesatu, Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat

Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Salemba Empat

Pasal 246 KUHD. 1997. Asuransi atau Pertanggungan.

R. Muchtar. 1996. Diktat Perkuliahan : Dasar-dasar Asuransi. Cetakan kedua. Bandung

Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Santi Try Agustin. 2009. Pengaruh Kecerdasan emosional dan Dukungan Pimpinan terhadap Kinerja Auditor Intern, survei pada perusahaan menengah dan besar di Kota Tasikmalaya.

Sheila Cane. 1998. Kaizen Untuk Menang Melalui Manusia, dialihbahasakan oleh : Martin Widjongko. Batam : Interaksara

Soesiono Djojosoedarso. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keempat. Bandung: Alfa Beta.

Uma Sekara. 2006. Research Method For Bussines, Fourth Edition John Willey Sons Inc

Undang – Undang No 2 Tahun 1992.  Tantang Usaha Perasuransian. Jakarta: Sinar Grafika

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorqistatama Bina Mega.

Welsch, Hilton and Gordon. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Dialihbahasakan oleh : Purwatiningsih, Maudy Warouw. Jakarta: The Indonesian Insitute.

Yasin Wahidin. 2000. Jurnal Ekonomi: Perkembangan Pengawasan Intern (Internal Control). Edisi Juni. Medan: FE USU.

Yuki Kuriawan. 2008. Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Audit Operasional terhadap Kinerja Bagian Pemasaran, Survei pada Perusahaan Asuransi yang ada di Tasikmalaya.

Http://gagasanhukum.wordpress.com. Diakses 27 Juni 2012
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar