Kamis, 15 Agustus 2013

Porto Folio

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukkan sebagai  bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya banyak dipicu oleh para peneliti maupun praktisi dalam melihat gambaran perekonomian Indonesia. Oleh karena itu komitmen pemerintah Indonesia terhadap peran pasar modal tercermin di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dimana dinyatakan bahwa pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.
Sebagai salah satu instrument perekonomian, maka pasar modal tidak terlepas dari pengaruh yang berkembang di lingkungannya, baik yang terjadi di lingkungan ekonomi mikro yaitu peristiwa atau keadaan para emiten, seperti laporan kinerja, pembagian deviden, perubahan strategi perusahaan atau keputusan strategis dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan menjadi informasi yang menarik bagi para investor di pasar modal. Disamping lingkungan ekonomi mikro, perubahan lingkungan yang dimotori oleh kebijakan-kebijakan makro ekonomi seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal maupun regulasi pemerintah dalam sektor riil dan keuangan, akan pula mempengaruhi gejolak di pasar modal.
Tingkat kepekaan dinamika pasar modal akan berkembang sensitivitasnya, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi mikro dan makro ekonomi saja, akan tetapi faktor-faktor non ekonomi, seperti penegakan hukum, hak asasi manusia, kepedulian pada lingkungan hidup serta peristiwa-peristiwa ketatanegaraan yang syarat dengan nuansa politik dan tingkat keamanan suatu negara telah pula mempengaruhi gejolak atau dinamika saham-saham yang ada di pasar modal.
Berdampak positif atau negatif terhadap harga-harga saham di pasar modal tergantung dari setiap peristiwa yang mempengaruhinya. Dalam dunia usaha yang sebenarnya hampir sama, semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Demikian pula dengan investasi saham di pasar modal. Pemodal pada umumnya tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi usaha yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam ini dikatakan bahwa pemodal
tersebut menghadapi resiko dalam investasi yang dilakukannya. Yang hanya dapat mereka lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasi dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Masalah ini menunjukkan kepada investor atau calon investor perlu senantiasa berhati-hati baik pada kondisi bursa bullish maupun sedang bearish dan tetap harus berdasarkan keputusan pada hasil analisis atau informasi yang dikumpulkan.



B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan di atas, yang menjadi pokok permasalahan di dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana cara melakukan analisis terhadap saham-saham yang ada di pasar modal agar dapat dipilih beberapa alternatif saham yang tepat untuk dijadikan kandidat portofolio investasi ?.
1.2.2. Saham apa saja yang terpilih dalam membentuk portofolio invetasi yang dapat memberikan tingkat keuntungan yang optimal dan tingkat resiko yang minimal bagi investor dalam menetapkan keputusan investasi di pasar modal ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan di dalam penelitian ini adalah :
1.3.1. Untuk menganalisis terhadap saham-saham yang ada di pasar modal agar dapat dipilih beberapa alternatif saham yang tepat untuk dijadikan kandidat portofolio investasi.
1.3.2. Untuk menetapkan pilihan saham yang dapat memberikan tingkat keuntungan yang optimal dan tingkat resiko yang minimal  bagi investor dalam menetapkan keputusan investasi di pasar modal.

D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1.4.1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan peneliti tentang pasar modal terutama tentang masalah portofolio saham.
1.4.2. Bagi investor :
a. Memberikan masukan kepada investor tentang manfaat portofolio dalam menentukan keputusan investasi, dan merangsang investor untuk tidak terpacu pada pembelian satu jenis saham saja.
b. Membantu para investor dalam menentukan dan menetapkan pilihan alternative keputusan investasi yang tepat atau yang lebih sesuai, sehingga dapat menghindarkan atau memperkecil terhadap resiko kerugian investasi. Yang disebabkan karena bersifat spekulatif tanpa memperhitungkan secara matang dalam berinvestasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Teori Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Dalam melakukan investasi pada saham investor dapat memilih investasi dengan cara portofolio. Pilihan pada portofolio ini merupakan strategi investor dalam rangka penyebaran resiko. Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland (1992:515) teori portofolio merupakan teori modern mengenai pengambilan keputusan dalam situasi ketidakpastian, tujuannya adalah untuk memilih kombinasi yang optimal dari saham-saham yang dimiliki (portofolio efisien), dalam arti memberikan hasil tertinggi yang mungkin diharapkan bagi setiap tingkat resiko, atau tingkat resiko terendah yang mungkin bagi setiap hasil yang diharapkan.
Pilihan portofolio dalam investasi dilakukan oleh sebagian besar investor termasuk risk averter. Portofolio menurut Suad Husnan (2001:54) adalah “sekumpulan kesempatan investasi”. Tujuan dengan melakukan diversifikasi ini adalah untuk mengurangi resiko. Teori ini didasarkan pada dua asumsi yaitu : (a) hasil pengembalian efek berpola distribusi normal, (b) investor bersifat risk averter atau bersikap menghindari resiko. Hal ini muncul didasarkan atas prinsip psikologis tentang nilai guna utility yang menyatakan bahwa manusia menghindari kerugian dan mencari keuntungan.

2.  Karakteristik Portofolio
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan oleh masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut. Menurut Suad Husnan (2001:60) dinyatakan dalam rumus :
N
E(Rp) = ? Xi E(Ri)
j=1
E (Rp) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari portofolio, Xi
adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i (i = 1, .. N), dan
E Ri adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham i.
Karakteristik bersama dari portofolio dibangun atas dasar karakteristik masing-masing saham yang dipadukan komposisi jumlah saham-saham. Putusan komposisi ditentukan secara subyektif oleh investor yang didasarkan atas tingkat keuntungan yang diharapkan dari resiko-resiko saham. Penentuan ini tergantung pada investor dalam penguasaan informasi dan fakta yang dapat dicapai oleh investor. Hasil akhir dari analisis ini tidak lain ialah alokasi dana investasi pada masingmasing jenis saham.
3. Resiko Portofolio
Bagi investor yang menginginkan keuntungan dari investasi yang berupa capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham. Baik perusahaan dalam menghasilkan laba maupun fluktuasi harga saham yang sangat dipengaruhi oleh (a) tingkat bunga, (b) kondisi ekonomi, (c) tingkat inflasi, (d) kurs valuta asing, (e) struktur modal, (f) likuiditas perusahaan.

B. One Paramater Measure
Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Sharpe memiliki skor kinerja minimal dengan Z-score -1,94828 dibentuk oleh emiten INKP (Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) yang terjadi pada tahun 2006. Sedangkan skor kinerja maksimal dengan Z-score 2,16496 dibentuk oleh emiten PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam Tbk) yang terjadi pada tahun 2007. Maka portofolio dengan nilai Z-score tertinggi menjadi rangking pertama yaitu PTBA (Tambang Batubara Bukit Asam Tbk), yang terjadi pada tahun  2007, dan nilai Z-score terendah yaitu INKP (Indah Kiat Pulp & Paper Tbk) yang terjadi  pada tahun 2006 akan menjadi rangking terakhir Untuk metode Treynor memiliki skor kinerja minimal dengan Z-score -1,08067 dibentuk oleh emiten KLBF (Kalbe Farma Tbk) pada tahun 2007. Dan skor kinerja maksimal dengan dengan Z-score 5,99541 dibentuk oleh ASII (Astra  International Tbk) yang terjadi di tahun 2005.Maka portofolio ASII (Astra International Tbk) yang terjadi di tahun 2005 akan menjadi rangking 1 dan portofolio KLBF (Kalbe Farma Tbk) pada tahun 2007 akan menjadi rangking terakhir.

C. Sharpe Ukur
Ukuran Sharpe adalah rasio pengembalian kelebihan portofolio Anda dibagi dengan standar deviasi portofolio Anda. Excess return portofolio ini ditemukan dengan mengurangi tingkat bebas risiko (tingkat pengembalian Anda dijamin untuk membuat dengan risiko terbatas) dari jumlah pengembalian aktual portofolio. Tingkat bebas risiko dianggap oleh para profesional investasi yang paling sebagai jumlah pengembalian yang Anda terima pada tagihan Treasury enam atau dua belas bulan. Karena tagihan adalah standar gratis (karena pemerintah selalu bisa mencetak lebih banyak tagihan) dan sejak kepulangan mereka hampir dijamin, mereka dianggap sebagai proxy untuk tingkat bebas risiko atau patokan di mana semua aset keuangan atau nyata lainnya akan dibandingkan. Perbedaan antara return aset dan tingkat bebas risiko disebut premi risiko, atau kembali kelebihan. Ukuran Sharpe dihitung sebagai berikut:
(rp - rf) / sp
Dalam persamaan ini, rp = rata-rata return portofolio, rf = tingkat bebas risiko, dan sp = standar deviasi dari return portofolio. Ukuran Sharpe ditemukan dengan membagi premi risiko portofolio, atau pengembalian portofolio minus tingkat bebas risiko, dengan standar deviasi dari portofolio.
Sebuah aset ukuran Sharpe dalam isolasi berarti kecil. Ini harus diukur terhadap ukuran Sharpe pasar. Pasar Sharpe mengukur dihitung dengan cara yang sama, dengan membagi premi risiko pasar, atau pengembalian pasar dikurangi tingkat bebas risiko dengan standar deviasi dari pasar. Jika aset ukuran Sharpe lebih besar dari ukuran Sharpe pasar, aset telah mengungguli secara risk-adjusted.
Ukuran Treynor mirip dengan ukuran Sharpe, tetapi ukuran Treynor menggunakan beta portofolio bukannya standar deviasi portofolio itu. Ukuran Treynor dihitung sebagai berikut: (rp - rf) / SSP
Dalam persamaan ini, rp = rata-rata return portofolio, rf = tingkat bebas risiko rata-rata, dan SSP = beta rata-rata tertimbang dari portofolio. Ukuran Treynor ditemukan dengan membagi premi risiko portofolio dengan risiko portofolio yang diukur dengan beta.
Treynor mengukur aset dalam isolasi juga berarti sedikit. Hal ini juga harus diukur terhadap ukuran Treynor pasar, yang dihitung dengan membagi premi risiko pasar, atau pengembalian pasar dikurangi tingkat bebas risiko dengan beta pasar, yang 1.0. Jika ukuran Treynor aset adalah lebih besar dari ukuran Treynor pasar, aset telah mengungguli secara risk-adjusted.

D. Treynor  Measure
Menganalisa resiko adalah penting, karena kunci masalah disini adalah penentuan dampak portofolio pada tingkat resiko keseluruhan investor. Jika investor memiliki banyak aset lain, maka resiko pasar portofolio merupakan ukuran resiko yang relevan dari dampak portofolio terhadap tingkat resiko keseluruhan investor. Jika portofolio adalah satusatunya aset investor maka resiko total adalah ukuran resiko yang relevan. Evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan resiko biasanya didasarkan pada salah satu sudut pandang ini, memperhitungkan resiko pasar atau resiko total.
Resiko dalam investasi selalu dikaitkan dengan tingkat variabilitas return yang dapat diperoleh dari surat berharga, resiko finansial yang digunakan diukur dari distribusi probabilitas tingkat return investasi yang bersangkutan. Dalam manajemen keuangan modern, resiko diartikan sebagai suatu penyimpangan return riil dari return yang diharapkan, dengan demikian kemungkinan bahwa tingkat pengembalian tidak sebesar uang yang diharapkan.
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (1994:53) resiko portofolio sering ditunjukkan oleh besar kecilnya penyimpangan tingkat keuntungan yang diharapkan atau sering disebut sebagai standar deviasi ( . Selanjutnya dikatakan, bahwa tingkat resiko suatu portofolio diukur dengan standar deviasi terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected rates of return . Dimana resiko suatu portofolio tergantung pada :
a. Resiko saham-saham yang tergabung dalam portofolio,
b. Imbangan atau proporsi masing-masing saham dalam portofolio,
c. Hubungan diantara saham -saham atau “covariance” antara keuntungan-keuntungan dari investasi pada saham-saham yang membentuk portofolio, dan
d. Jumlah saham dalam portofolio.
Dengan memilih saham-saham yang sedikit mempunyai hubungan antara sesamanya, investor dapat mengurangi resiko relatif. Deviasi standar dari portofolio menjadi lebih kecil dari rata-rata tertimbang masing masing deviasi standar, yang melemahkan karena faktor covarians antara hasil saham, hal ini disebut sebagai manfaat diversifikasi.

E.  Ukuran Kinerja Jensen/ (differential measure)
Sebagai salah satu ukuran kinerja portofolio, Jensen sangat memperhatikan CAPM dalam mengukur kinerja portofolio tersebut yang sering disebut dengan Jesen ALPHA (differential measure). Jesen ALPHA merupakan sebuah ukuran absolut yang mengestimasikan tingkat pengembalian konstan selama periode investasi dimana memperoleh tingkat Jesen ALPHA pengembalian diatas (dibawah) dari buy-hold strategy dengan risiko sistematik yang sama. Adapun formula Jensen ALPHA sebagai berikut (Manurung, 2000):
ap =Rp –[Rf+bp (Rm+Rf)]
Semakin tinggi ap yang positif maka kinerja portofolionya semakin baik. Jensen ALPHA dapat dihitung dengan cara lain yaitu dengan menyederhanakan persamaan diatas menjadi persamaan dibawah ini:
Rp-Rf = ap -bp (Rm-Rf)
Persamaan diatas memperlihatkan adalah risiko premium portofolio dipengaruhi oleh risiko market premium. Nilai a dan b pada persamaan diatas diestimasikan sesuai dengan model yang dikenal dengan regresi. Oleh karenanya data asli runtun waktu dari portofolio, tingkat pengembalian pasar dan tingkat bunga bebas risiko harus tersedia. Nilai a yang tertinggi dan siginifikan merupakan portofolio yang terbaik dari portofolio yang ada.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil-hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan keterkaitannya dengan tujuan penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa kesimpulan antara lain :
1. Pemilihan saham portofolio yang tepat adalah didasarkan pada nilai ekspektasi return yang tinggi dan standard deviasi saham yang tidak berbeda dengan standard deviasi portofolio.
2. Saham portofolio terpilih dengan tingkat keuntungan yang keuntungan optimal dan resiki minimal adalah saham PTBA dengan nilai return sebesar 0,1813, standard deviasi sebesar 0,1178 dan beta saham sebesar 1,709.

B. Saran
Pada berbagai metode pemilihan saham portofolio dapat pula dilakukan dengan cara-cara lain yang lebih efektif. Pertimbangan pemilihan saham ditentukan pada sekurang-kurangnya 4 periode data.
Penentuan lain untuk mengevaluasi saham portofolio dapat dilakukan dengan reward to variability ratio (RVAR), reward to volatility ratio (RVOL), differential return measure dan model perhitungan indeks tunggal (single index m odes) yang didasarkan pada excess return to beta (ERB) terbesar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis). Ed. Rev. Jakarta : Rineka Cipta.

Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statisktik Jilid I. Cet. 20. Jakarta : LP3ES.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Ed. 3. Cet. 2. Yogyakarta : UPP AMP-YKPN.

Husnan, Suad, dan Astuti, Enny, Pudji. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP-YKPN.

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Ed. 2. Cet. 1. Yogya karta: BPFE.

Kieso, Donald E, & Weygandt, Jerry L. 1995. Akuntansi Intermediate. Ed. 7. (Herman Wibowo). Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Koetin, E.A. 1993. Pasar Modal Retropeksi 5 th Swastanisasi BEJ. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

L. Thian, Hin. 2001. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Mulyadi. 1991. Akuntansi Biaya : Peranan Biaya dalam Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : BPFE UGM.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Ed. 4. Cet. 1. Yogyakarta : BPFE UGM.

Sharpe, William F, Alexander, Gordon J. & Bailey, Jeffry V. 1997.

Investasi. Jilid 2. (Henry Njooliangtik & Agustiono). Jakarta : PT. Prehallindo.

Smalen, B.de. 1977. Pasar Modal & Uang. Cet. 1. (diterjemahkan & diterbitkan PT. Pradnya Paramita Jakarta).

Weston, J. Fred, & Copeland, Thomas E. 1992. Manajemen Keuangan. (Jaka Wasana dan Kibrandoko). Jakarta : Binarupa Aksara.



KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt., yang telah    melimpahkan rahmat serta hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul, “Penilaian Kerja Potofolio.
            Makalah ini diajukan untuk memenuhi mata tugas Mata Kuliah Akutansi pasar Modal, Penulis menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini   tidak lepas dari bantuan berbagai fihak.
           Semoga Allah swt., membalas semua amal baiknya dan memberikan   pahala yang setimpal atas bantuan dan dorongannya kepada penulis dalam menyelesaikan Makalah ini.
                Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna, oleh     karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari   berbagai pihak untuk membantu kelancaran dan kesempurnaan penulisan selanjutnya.
       Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat  bagi   penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.

                                                                  

Tasikmalaya,   Juni  2013

                                                                               
                                                                                                          Penulis

i

 

PENILAIAN KERJA POTOFOLIO


MAKALAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Akutansi pasar Modal






Disusun Oleh :
Susi Susilowati                      103403050
Deti Istiqomah                      103403076


JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 3
C.     Manfaat Penelitian............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teori Portofolio................................................................................... 5
B.     One Parameter Measure....................................................................... 7
C.     Sharpe Ukur......................................................................................... 7
D.    Treynor Measure.................................................................................. 9
E.     Ukuran Kinerja Jensen (differential Measur....................................... 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 12
B.     Saran................................................................................................... 12
ii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar