Jumat, 16 Agustus 2013

Penyakit lewat makanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit dapat diakibatkan oleh berbagai macam faktor antara lain virus, bakteri, jamur, parasit, kondisi psikis, lingkungan, gaya hidup, hormonal, genetik, kondisi kekebalan tubuh, dan asupan makanan. Berdasarkan statistik World Health Association and American Cancer Society, hampir 80% orang dalam masyarakat modern akan meninggal dunia yang disebabkan oleh penyakit dengan 7 jenis penyakit yang menempati ranking tertinggi yang menewaskan sekitar 24 juta orang setiap tahunnya. Dan beberapa dokter serta ahli gizi terkemuka mengatakan bahwa 90% sampai 95% dari semua penyakit akibat makanan yang tidak tepat.
Tingkat pH tubuh manusia sedikit basa dengan kisaran angka normal 7,36 – 7,44 yang seharusnya tercermin melalui makanan yang lebih sehat dan dari bahan makanan alami. Pola makan yang tidak seimbang yaitu berlebihan mengkonsumsi makanan olahan dan cepat saji, gula, serta kafein akan cenderung mengganggu keseimbangan pH tubuh.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit apa saja yang bisa diakibatkan oleh makanan dan pencegahannya :
1. Diare menurut WHO, diare adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju, yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas, terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.
2. Obesitas/Kegemukan — kegemukan terjadi karena tidak terkontrolnya konsumsi karbohidrat dan lemak, sehingga oleh tubuh kelebihan karbohidrat dan lemak disimpan sebagai cadangan lemak tubuh. Jenis makanan kaya karbohidrat serta lemak yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu obesitas antara lain daging merah dan produk olahannya (sosis, daging asap, salami), produk susu dan olahannya (whipped cream, keju, es krim), makanan manis-manis (permen, permen coklat, cake, sereal), makanan cepat saji (burger, hotdog, kentang goreng, ayam goreng, nachos), gorengan, keripik kentang, roti putih, dan minuman manis-manis (soda, sirup, kopi instan).
3. Migren — diklasifikasikan sebagai sakit kepala nyeri berdenyut di seluruh kepala maupun salah satu sisi kepala dan disertai perasaan muntah atau mual serta peka terhadap cahaya, suara, dan bau. Jenis makanan/minuman yang bisa memicu maupun memperburuk kondisi migren antara lain kacang-kacangan, produk fermentasi (minumal beralkohol: anggur merah, keju tua, ragi dalam roti segar dan yoghurt), kopi, coklat, makanan yang mengandung penguat rasa MSG (monosodium glutamat), makanan berpengawet (sosis, daging asap, bakso, makanan kalengan, makanan beku, mie instan, makanan kemasan), dan pemanis buatan (Aspartame).
4. Alergi — alergi makanan disebabkan karena hipersensitif dari sistem kekebalan tubuh terhadap bahan makanan berprotein tinggi, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan karena menganggap bahan makanan tersebut berbahaya bagi tubuh.
Daftar alergen makanan paling umum meliputi: gandum (mengandung gluten), telur, susu, produk kedelai, jagung, buah jeruk, sayuran (tomat, terong, paprika dan kentang), kacang tanah, kerang-kerangan, makanan laut dan produk olahannya (bakso ikan, siomay, terasi, pempek, otak-otak), alkohol, dan kacang-kacangan (kenari, almond, kacang mete, pistachio, hazelnut, pecan, kacang Brasil).
5. Asam Urat — jenis radang sendi yang disebabkan oleh kelebihan zat  asam urat dalam darah karena ginjal tidak mampu membuang zat asam urat yang berlebih dalam tubuh. Makanan berprotein tinggi yang mengandung purin tinggi wajib dihindari karena dapat mengakibatkan penyakit asam urat kambuh dan memperburuk kondisinya. Sedangkan makanan yang mengandung sedikit purin masih bisa dikonsumsi tetapi dalam jumlah yang sangat terbatas.
Jenis makanan yang dapat mengakibatkan asam urat antara lain makanan laut, kacang-kacangan, jeroan, daging unggas, kaldu daging, olahan daging, daging merah, makanan dan minuman yang mengandung ragi (tape, roti, minuman beralkohol), buah-buahan tertentu (nanas, durian), dan jenis sayuran tertentu (kembang kol, daun pepaya, bayam, kangkung, melinjo).
6. Penyakit Ginjal — ginjal sangat penting fungsinya bagi tubuh karena bertanggung jawab untuk menyaring kelebihan cairan, produk-produk limbah dan racun dari tubuh. Ginjal juga berperan dalam mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah dan metabolisme vitamin D. Penyakit ginjal antara lain batu ginjal, hematuria/kencing darah, proteinuria/protein dalam urin, pielonefritis kronis/cedera ginjal akibat infeksi berulang, dan kanker ginjal yang terjadi karena menurunnya fungsi ginjal.
Jenis makanan yang dapat menurunkan fungsi ginjal antara lain konsumsi berlebihan makanan berprotein tinggi seperti daging dan produk susu, makanan yang mengandung pengawet sodium (makanan olahan dan makanan cepat saji), makanan berlemak, makanan mengandung gluten (berbahan dasar tepung terigu) dan gula, dan minumal beralkohol.
7. Penyakit Jantung dan Stroke — kolesterol secara cepat telah menjadi topik panas karena kadar kolesterol jahat yang tinggi menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Jaga kadar kolesterol baik dalam tubuh (tinggi HDL, rendah LDL)  agar terhindar dari penyakit jantung dan stroke. Hindarilah makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti semua produk susu, semua jenis krim termasuk krim keju, mentega, es krim, beberapa kerang-kerangan seperti udang, semua jenis jeroan, bebek dan angsa karena kulit unggas tersebut mengandung kolesterol tinggi dibanding kolesterol ayam dan kalkun.
Makanan berkolesterol jahat mencakup makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Lemak jenuh biasanya menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) meroket tajam yang bisa mengancam kesehatan. Makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging sapi, kuning telur, unggas, mentega, semua produk susu, daging olahan (sosis, salami, hot dog), daging sapi muda. Termasuk  makanan nabati yang mengandung lemak jenuh berikut juga harus dihindari yaitu minyak kelapa sawit, minyak biji kelapa sawit, kelapa, dan minyak kelapa.
8. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) — kondisi di mana tekanan darah arteri secara konsisten di atas kisaran normal (terjadi di tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas). Makanan dan minuman yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi antara lain makanan asin-asin, makanan yang diasap, keju keras, lemak hewani (daging dan telur). Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, soda.
9. Ambeien — dikenal juga dengan istilah wasir yaitu pembengkakan pembuluh darah yang berada di dalam maupun di luar anus, salah satunya disebabkan oleh konstipasi atau sembelit. Pastikan kurangi makanan yang dapat menyebabkan sembelit seperti daging, pizza, kentang, dan keju. Sementara itu, tingkatkan konsumsi serat karena akan meningkatkan proses pencernaan dan membantu meringankan sembelit.
10. Kanker Usus Besar — orang yang dalam menu santapan hariannya minim kandungan serat sedangkan kandungan protein dan lemaknya jauh lebih tinggi, bisa terkena resiko kanker usus besar. Begitu juga metode memasak pada temperatur tinggi termasuk metode masak dengan cara dibakar dapat menghasilkan zat-zat karsinogenik yang potensial menyebabkan kanker usus besar. Batasilah mengkonsumsi makanan kaya lemak seperti burger, kentang goreng, gorengan, daging. Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran serta buah-buahan karena bisa mengurangi resiko kanker usus besar.
11. Diabetes —  gangguan serius pada pankreas di mana kadar glukosa darah (gula darah) berada di atas normal, yang terjadi karena ketidakmampuan glukosa masuk ke sel-sel tubuh. Penderita diabetes harus hindari makanan tinggi karbohidrat seperti tepung roti atau roti putih, nasi putih, jagung putih, kentang, gula putih, sirup jagung. Hindari juga makanan yang rendah serat seperti wortel dan labu manis, serta makanan berlemak yang tinggi kalori seperti es krim, pasta, keju tebal, mentega, dan gorengan.
12. Penyakit Refluks (Naiknya) Asam Lambung — penyakit ini terjadi karena kerusakan atau lemahnya otot sphincter kerongkongan bagian bawah yang memisahkan bagian kerongkongan dengan lambung, padahal otot inilah yang menjaga isi perut mengalir kembali ke kerongkongan. Konsumsi makanan dan minuman tertentu berikut akan menunda proses pengosongan lambung dan justru mendorong isi lambung kembali naik ke kerongkongan yaitu makanan pedas (bawang mentah, cabai), makanan berlemak tinggi (kentang goreng, es krim, daging), makanan atau minuman yang terlalu asam (jeruk, jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk bali, cranberi, tomat, krim asam), minuman berkafein (kopi dan teh), minuman bersoda, dan minuman beralkohol.
13. Eksim — peradangan di kulit ditandai dengan kulit kemerahan, kulit meradang, kulit gatal, kulit kering, pengerasan kulit atau kulit mengelupas, kulit retak, kulit melepuh. Makanan yang bisa memperburuk kondisi eksim dan sebaiknya dihindari antara lain susu, yoghurt, keju, coklat, saus salad, susu kedelai, kacang kedelai, kacang tanah, kacang pistachio, almond, walnut, kacang mede, hazelnut, bahan makanan yang mengandung gluten (terigu, barley, roti, oat), kerang-kerangan (udang, tiram, kerang, remis, kepiting, lobster), salmon, ikan tuna, jeruk, stroberi, jeruk nipis, tomat, blueberi, bahan tambahan pangan (sodium benzoate, monosodium glutamate/MSG, tartrazine, benzoic acid).
14. Insomnia — kesulitan atau gangguan tidur atau mempertahankan kualitas tidur yang baik. Makanan yang bisa mengakibatkan insomnia adalah makanan-makanan pedas. Hindari makan makanan pedas di malam hari karena dapat meningkatkan suhu tubuh dalam jangka waktu lama yang bisa menyebabkan gangguan tidur. Jika tidak bisa hindari, minumlah susu untuk menetralisir efek keasaman dari makanan pedas tersebut.
15. Jerawat — sangat umum dialami oleh kalangan muda dan salah satu cara terbaik untuk mencegah jerawat adalah menghindari makanan yang menyebabkan jerawat. Makanan apa saja yang harus dihindari? Semua produk susu yang tinggi lemak (susu, keju, yoghurt, es krim, mentega), makanan tinggi lemak trans (donat, cake, kue kering, makanan beku, makanan kemasan, gorengan, kentang goreng, makanan cepat saji), makanan olahan (sosis, salami, daging asap), makanan yang mengandung gluten (roti, pasta, sereal, roti bagel), makanan dan minuman manis dan/atau berkafein (minuman ringan, sirup, coklat, minuman berenergi, soda, teh, kopi), dan minuman beralkohol.

B. Beberapa  penyakit yang timbul melalui perantara makanan.
 Penyakit ini bisa karena bakteri yang hinggap pada makanan, dan kemudian memberikan penyakit pada tubuh bagi yang mengkonsumsi makanan tersebut. Makanan merupakan unsur lingkungan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Selain dapat memenuhi kebutuhan hidup, dapat pula menjadi sumber penurana penyakit apabila makanan tersebut tidak tidak dikelola secara higienis.



Penyakit yang bersumber dari makanan dapat digolongkan dalam:
  1. Food Infection (bacteria and viruses) atau makanan yang terinfeksi, seperti salmonellosis, shigellosis, cholera, tularemia, tuberculosis, brucellosis, hepatitis dan sebagainya.
  2. Food intoxication (bakteri) atau keracunan makanan karena bakteri seperti staphylococcal food poisoning, clostridium perfringens food poisoning, botulism food poisoning, bacillus cereus food poisoning.
  3. Chemical food borne illness atau keracunan makanan karena bahan kimia seperti cadmium, antimony, zink, insect dan bahan kimia lainnya.
  4. Poisoning plants and animals atau keracunan makanan karena hewan dan tumbuhan beracun seperti jengkol, jamur, kentang (solanin), ikan buntal.
  5. Parasites atau penyakit parasit seperti cacing taenasis, cysticerosis, trichinosis, ascariasis (Depkes RI, 1992).
Uraian tersebut menerangkan bahwa penyakit melalui perantara pangan ada lima penyebab dan menurut Kusumaningsih (2008) bahwa penyakit timbul disebabkan dua hal, yaitu pertama makanan atau minuman tersebut mengandung mikroba/bakteri dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan gejala sakit, kedua makanan atau minuman tersebut mungkin mengandung komponen beracun.
Berdasarkan hal tersebut, penyakit yang ditimbulkan oleh makanan atau minuman dapat digolongkan dalam Tiga kelompok besar, yaitu:
1. Infeksi Makanan (Food Infection)
Infeksi makanan (food infection) yaitu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung mikroba patogen, kemudian mikroba tersebut dapat menembus sistem pertahanan tubuh dan hidup serta berkembang biak di dalam tubuh. Mikroba yang dapat menginfeksi dan menimbulkan penyakit adalah mikroba yang mempunyai data patogenitas tinggi dan daya virulensi kuat, sehingga dapat berkembang biak dan menyebar ke dalam tubuh induk semang yang peka. Masa inkubasi, yaitu waktu yang dibutuhkan dari mulai masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala sakit, karena infeksi makanan biasanya lebih lama dari intoksikasi makanan. Mikroba-mikroba potensial penyebab infeksi makanan antara lain Salmonella, Bacillus antracis, Campylobacter, Shigella, Vibrio, Yersinia, Escherichia coli, dan lainnya.
 Infeksi makanan Adalah masuknya mikroorganisme dalam makanan, berkembang biak sangat banyak dan dimakan orang dimana mikroorganisme tersebut menyebabkan sakit. Jenis-jenis mikroorganisme yang paling sering Salmonella, Shigella, E. coli, Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus. Bakteri patogen yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan merupakan penyebab penyakit. Bakteri patogen penyebab penyakit, mempunyai masa inkubasi dan gejala tergantung pada patogenitasnya.

2. Intoksikasi makanan (food intoxication)
Intoksikasi makanan (food intoxication) yaitu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang mengandung racun yang diproduksi oleh mikroba yang tumbuh dalam makanan. Umumnya masa inkubasi intoksikasi terjadi lebh cepat setelah mengkonsumsi makanan tercemar dibandingkan dengan infeksi makanan. Mikroba-mikroba potensial penyebab intoksikasi makanan antara lain Clostridium botulinum, C. Perfringens, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, dan lainnya.

3. Food Poisoning
Food Poisoning  Adalah bahan makanan yang memang mengandung bahan racun alami maupun makanan diberi zat-zat racun yang mempunyai tujuan komersial maupun nilai-nilai ekonomis, dapat juga disebabkan oleh makanan yang sudah tercemar oleh mikroorganime menghasilkan racun contoh bakteri Staphylococcus. Ada beberapa racun yang dihasilkan adalah eksotoksin dan endotoksin.
Eksotoksin yaitu toksin yang disintesis di dalam sel mikroba, kemudian dikeluarkan ke substrat di sekelilingnya. Endotoksin yaitu toksin yang disintesis di dalam sel bakteri dan baru bersifat toksik bila sel mengalami lisis. Eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri biasanya bekerja secara spesifik terhadap tenunan-tenunan atau sel-sel tertentu. Misalnya sel-sel saraf, otot, sel-sel pada saluran pencernaan, dan sebagainya.
Beberapa eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri seperti racun botolinum yang bersifat neurotoksin (menyerang sel-sel saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan), racun stafilokokus dan racun perfringens yang disebut enterotoksin karena penyerang sel-sel usus dan dapat menyebabkan diare. Endotoksin lebih bersifat tahan terhadap panas dibandingkan dengan eksotoksin.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit akibat makanan tertentu dan/atau makanan tertentu bisa memperparah kondisi suatu penyakit, tingkatan pengaruhnya bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain di mana sangat dipengaruhi oleh kondisi atau sensitivitas kekebalan tubuh seseorang, hormonal, dan genetik. Oleh karena itu, bagi tiap penderita maupun yang beresiko wajib memiliki catatan makanan apa saja yang bisa mengakibatkan penyakit yang dideritanya atau memperparah kondisi penyakitnya untuk dihindari maupun disantap dalam jumlah terbatas.

B. Saran
Seperti yang telah disebutkan bahwa gangguan pencernaan bermacam-macam dan penyebabnya pun berbeda-beda namun untuk melakukan tindakan pencegahan agar penyakit pencernaan dapat kita hindari, anda dapat mecoba beberapa tips sederhana berikut ini :
  • Menjaga waktu makan tidak terlalu berdekatan agar makanan dapat dicerna dengan sempurna
  • Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan serat
  • Makanan yang dikonsumsi hendaknya dikunyah dengan baik karena akan mempermudah proses pencernaan selanjutnya
  • Perhatikan komposisi seimbang antar lemak, karbohidrat, dan protein dengan mengkombinasikan makanan, lauk pauk serta buah dengan baik
  • Jangan makan atau minum yang terlalu panas atau dingin karena dapat mengiritasi lapisan dinding lambung
  • Hindari makan terlalu banyak atau kekenyangan
  • Jangan berbaring atau tidur setelah makan, beri jara anatara 1-2 jam
  • Hindari makanan yang dapat mengakibatkan iritasi
  • Batasi makanan atau minuman yang dapat memicu gangguan pencernaan seperti (fast food, makanan yang mengandung koloseterol tinggi, minuman beralkohol dan bersoda)
  • Kurangi makanan yang menimbulkan gas seperti nangka, durian dan umbi-umbian
  • Perbanyaklah mengkonsumsi air putih , dll
  • Yang terpenting adalah selalu menjaga pola hidup sehat dan melakukan pola makan yang sehat agar kita dapat terhindar dari berbagai penyakit pencernaan dan gangguan pencernaan





DAFTAR PUSTAKA

Zupardi, Imam. (1999), Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni Bandung.
http://www.metris-community.com/gangguanpencernaan-penyakitpencernaan/

1 komentar:

  1. Find out what makes casino games so interesting - DrMCD
    · Kega 오산 출장안마 Fusion - Play classic games, beat'em up, 삼척 출장마사지 old games and more on your next mobile 상주 출장마사지 device 강원도 출장샵 right here! DrMcd has you 남원 출장마사지 covered with

    BalasHapus