BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit dapat
diakibatkan oleh berbagai macam faktor antara lain virus, bakteri, jamur,
parasit, kondisi psikis, lingkungan, gaya hidup, hormonal, genetik, kondisi
kekebalan tubuh, dan asupan makanan. Berdasarkan statistik World Health
Association and American Cancer Society, hampir 80% orang dalam masyarakat
modern akan meninggal dunia yang disebabkan oleh penyakit dengan 7 jenis penyakit
yang menempati ranking tertinggi yang menewaskan sekitar 24 juta orang setiap
tahunnya. Dan beberapa dokter serta ahli gizi terkemuka mengatakan bahwa 90%
sampai 95% dari semua penyakit akibat makanan yang tidak tepat.
Tingkat pH
tubuh manusia sedikit basa dengan kisaran angka normal 7,36 – 7,44 yang
seharusnya tercermin melalui makanan yang lebih sehat dan dari bahan makanan
alami. Pola makan yang tidak seimbang yaitu berlebihan mengkonsumsi makanan
olahan dan cepat saji, gula, serta kafein akan cenderung mengganggu
keseimbangan pH tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyakit apa saja yang bisa diakibatkan oleh makanan dan
pencegahannya :
1. Diare — menurut WHO, diare
adalah buang air besar yang ditandai dengan feses lembek sampai encer/berair
dan terjadi berulangkali lebih dari 3 kali dalam kurun waktu 24 jam. Jenis
makanan yang dapat mengakibatkan diare antara lain produk susu (susu, keju,
yoghurt, biskuit, roti, puding susu) bagi yang sensitif dengan laktosa atau
tidak mampu mencerna laktosa dengan baik (intoleransi laktosa). Makanan pedas,
terlalu asam, dan bersantan bisa sebabkan diare sebagai reaksi alergi atau
intoleransi pada jenis makanan tertentu. Serta mengkonsumsi pemanis buatan
dalam jumlah besar seperti hexitols, manitol, dan sorbitol bisa sebabkan diare.
2. Obesitas/Kegemukan — kegemukan terjadi karena tidak
terkontrolnya konsumsi karbohidrat dan lemak, sehingga oleh tubuh kelebihan
karbohidrat dan lemak disimpan sebagai cadangan lemak tubuh. Jenis makanan kaya
karbohidrat serta lemak yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu obesitas
antara lain daging merah dan produk olahannya (sosis, daging asap, salami),
produk susu dan olahannya (whipped cream, keju, es krim), makanan
manis-manis (permen, permen coklat, cake, sereal), makanan cepat saji (burger,
hotdog, kentang goreng, ayam goreng, nachos), gorengan, keripik kentang, roti
putih, dan minuman manis-manis (soda, sirup, kopi instan).
3. Migren — diklasifikasikan sebagai sakit
kepala nyeri berdenyut di seluruh kepala maupun salah satu sisi kepala dan
disertai perasaan muntah atau mual serta peka terhadap cahaya, suara, dan bau.
Jenis makanan/minuman yang bisa memicu maupun memperburuk kondisi migren antara
lain kacang-kacangan, produk fermentasi (minumal beralkohol: anggur merah, keju
tua, ragi dalam roti segar dan yoghurt), kopi, coklat, makanan yang mengandung
penguat rasa MSG (monosodium glutamat), makanan berpengawet (sosis,
daging asap, bakso, makanan kalengan, makanan beku, mie instan, makanan
kemasan), dan pemanis buatan (Aspartame).
4. Alergi — alergi makanan disebabkan karena
hipersensitif dari sistem kekebalan tubuh terhadap bahan makanan berprotein
tinggi, di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan karena menganggap
bahan makanan tersebut berbahaya bagi tubuh.
Daftar alergen makanan paling umum
meliputi: gandum (mengandung gluten), telur, susu, produk kedelai, jagung, buah
jeruk, sayuran (tomat, terong, paprika dan kentang), kacang tanah,
kerang-kerangan, makanan laut dan produk olahannya (bakso ikan, siomay, terasi,
pempek, otak-otak), alkohol, dan kacang-kacangan (kenari, almond, kacang mete,
pistachio, hazelnut, pecan, kacang Brasil).
5. Asam Urat — jenis radang sendi yang disebabkan
oleh kelebihan zat asam urat dalam darah karena ginjal tidak mampu
membuang zat asam urat yang berlebih dalam tubuh. Makanan berprotein tinggi
yang mengandung purin tinggi wajib dihindari karena dapat mengakibatkan
penyakit asam urat kambuh dan memperburuk kondisinya. Sedangkan makanan yang
mengandung sedikit purin masih bisa dikonsumsi tetapi dalam jumlah yang sangat
terbatas.
Jenis makanan yang dapat mengakibatkan
asam urat antara lain makanan laut, kacang-kacangan, jeroan, daging unggas,
kaldu daging, olahan daging, daging merah, makanan dan minuman yang mengandung
ragi (tape, roti, minuman beralkohol), buah-buahan tertentu (nanas, durian),
dan jenis sayuran tertentu (kembang kol, daun pepaya, bayam, kangkung,
melinjo).
6. Penyakit Ginjal — ginjal sangat penting fungsinya
bagi tubuh karena bertanggung jawab untuk menyaring kelebihan cairan,
produk-produk limbah dan racun dari tubuh. Ginjal juga berperan dalam mengatur
tekanan darah, produksi sel darah merah dan metabolisme vitamin D. Penyakit
ginjal antara lain batu ginjal, hematuria/kencing darah, proteinuria/protein
dalam urin, pielonefritis kronis/cedera ginjal akibat infeksi
berulang, dan kanker ginjal yang terjadi karena menurunnya fungsi ginjal.
Jenis makanan yang dapat menurunkan
fungsi ginjal antara lain konsumsi berlebihan makanan berprotein tinggi seperti
daging dan produk susu, makanan yang mengandung pengawet sodium (makanan olahan
dan makanan cepat saji), makanan berlemak, makanan mengandung gluten (berbahan
dasar tepung terigu) dan gula, dan minumal beralkohol.
7. Penyakit Jantung dan Stroke — kolesterol secara cepat telah
menjadi topik panas karena kadar kolesterol jahat yang tinggi menyebabkan
penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Jaga kadar kolesterol baik
dalam tubuh (tinggi HDL, rendah LDL) agar terhindar dari penyakit jantung
dan stroke. Hindarilah makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti semua
produk susu, semua jenis krim termasuk krim keju, mentega, es krim, beberapa
kerang-kerangan seperti udang, semua jenis jeroan, bebek dan angsa karena kulit
unggas tersebut mengandung kolesterol tinggi dibanding kolesterol ayam dan
kalkun.
Makanan berkolesterol jahat mencakup
makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol. Lemak jenuh
biasanya menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) meroket tajam yang bisa
mengancam kesehatan. Makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging
sapi, kuning telur, unggas, mentega, semua produk susu, daging olahan (sosis,
salami, hot dog), daging sapi muda. Termasuk makanan nabati yang
mengandung lemak jenuh berikut juga harus dihindari yaitu minyak kelapa sawit,
minyak biji kelapa sawit, kelapa, dan minyak kelapa.
8. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) — kondisi di mana tekanan darah arteri
secara konsisten di atas kisaran normal (terjadi di tekanan darah 140/90 mmHg
atau ke atas). Makanan dan minuman yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
antara lain makanan asin-asin, makanan yang diasap, keju keras, lemak hewani
(daging dan telur). Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman yang
mengandung kafein seperti kopi, teh, soda.
9. Ambeien — dikenal juga dengan istilah wasir
yaitu pembengkakan pembuluh darah yang berada di dalam maupun di luar anus,
salah satunya disebabkan oleh konstipasi atau sembelit. Pastikan kurangi
makanan yang dapat menyebabkan sembelit seperti daging, pizza, kentang, dan
keju. Sementara itu, tingkatkan konsumsi serat karena akan meningkatkan proses
pencernaan dan membantu meringankan sembelit.
10. Kanker Usus Besar — orang yang dalam menu santapan
hariannya minim kandungan serat sedangkan kandungan protein dan lemaknya jauh
lebih tinggi, bisa terkena resiko kanker usus besar. Begitu juga metode memasak
pada temperatur tinggi termasuk metode masak dengan cara dibakar dapat
menghasilkan zat-zat karsinogenik yang potensial menyebabkan kanker usus besar.
Batasilah mengkonsumsi makanan kaya lemak seperti burger, kentang goreng,
gorengan, daging. Perbanyaklah mengkonsumsi sayuran serta buah-buahan karena
bisa mengurangi resiko kanker usus besar.
11. Diabetes — gangguan serius pada pankreas
di mana kadar glukosa darah (gula darah) berada di atas normal, yang terjadi
karena ketidakmampuan glukosa masuk ke sel-sel tubuh. Penderita diabetes harus
hindari makanan tinggi karbohidrat seperti tepung roti atau roti putih, nasi
putih, jagung putih, kentang, gula putih, sirup jagung. Hindari juga makanan
yang rendah serat seperti wortel dan labu manis, serta makanan berlemak yang
tinggi kalori seperti es krim, pasta, keju tebal, mentega, dan gorengan.
12. Penyakit Refluks (Naiknya) Asam
Lambung —
penyakit ini terjadi karena kerusakan atau lemahnya otot sphincter
kerongkongan bagian bawah yang memisahkan bagian kerongkongan dengan lambung,
padahal otot inilah yang menjaga isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.
Konsumsi makanan dan minuman tertentu berikut akan menunda proses pengosongan
lambung dan justru mendorong isi lambung kembali naik ke kerongkongan yaitu
makanan pedas (bawang mentah, cabai), makanan berlemak tinggi (kentang goreng,
es krim, daging), makanan atau minuman yang terlalu asam (jeruk, jeruk lemon,
jeruk nipis, jeruk bali, cranberi, tomat, krim asam), minuman berkafein (kopi
dan teh), minuman bersoda, dan minuman beralkohol.
13. Eksim — peradangan di kulit ditandai dengan
kulit kemerahan, kulit meradang, kulit gatal, kulit kering, pengerasan kulit
atau kulit mengelupas, kulit retak, kulit melepuh. Makanan yang bisa
memperburuk kondisi eksim dan sebaiknya dihindari antara lain susu, yoghurt,
keju, coklat, saus salad, susu kedelai, kacang kedelai, kacang tanah, kacang
pistachio, almond, walnut, kacang mede, hazelnut, bahan makanan yang mengandung
gluten (terigu, barley, roti, oat), kerang-kerangan (udang, tiram, kerang,
remis, kepiting, lobster), salmon, ikan tuna, jeruk, stroberi, jeruk nipis,
tomat, blueberi, bahan tambahan pangan (sodium benzoate, monosodium
glutamate/MSG, tartrazine, benzoic acid).
14. Insomnia — kesulitan atau gangguan tidur atau
mempertahankan kualitas tidur yang baik. Makanan yang bisa mengakibatkan
insomnia adalah makanan-makanan pedas. Hindari makan makanan pedas di malam
hari karena dapat meningkatkan suhu tubuh dalam jangka waktu lama yang bisa
menyebabkan gangguan tidur. Jika tidak bisa hindari, minumlah susu untuk
menetralisir efek keasaman dari makanan pedas tersebut.
15. Jerawat — sangat umum dialami oleh kalangan
muda dan salah satu cara terbaik untuk mencegah jerawat adalah menghindari
makanan yang menyebabkan jerawat. Makanan apa saja yang harus dihindari? Semua
produk susu yang tinggi lemak (susu, keju, yoghurt, es krim, mentega), makanan
tinggi lemak trans (donat, cake, kue kering, makanan beku, makanan kemasan,
gorengan, kentang goreng, makanan cepat saji), makanan olahan (sosis, salami,
daging asap), makanan yang mengandung gluten (roti, pasta, sereal, roti bagel),
makanan dan minuman manis dan/atau berkafein (minuman ringan, sirup, coklat,
minuman berenergi, soda, teh, kopi), dan minuman beralkohol.
B. Beberapa
penyakit yang timbul melalui perantara
makanan.
Penyakit ini bisa karena bakteri yang hinggap
pada makanan, dan kemudian memberikan penyakit pada tubuh bagi yang
mengkonsumsi makanan tersebut. Makanan merupakan unsur lingkungan yang penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan. Selain dapat memenuhi kebutuhan hidup,
dapat pula menjadi sumber penurana penyakit apabila makanan tersebut tidak
tidak dikelola secara higienis.
Penyakit yang bersumber dari makanan dapat
digolongkan dalam:
- Food Infection (bacteria and viruses) atau makanan yang terinfeksi, seperti salmonellosis, shigellosis, cholera, tularemia, tuberculosis, brucellosis, hepatitis dan sebagainya.
- Food intoxication (bakteri) atau keracunan makanan karena bakteri seperti staphylococcal food poisoning, clostridium perfringens food poisoning, botulism food poisoning, bacillus cereus food poisoning.
- Chemical food borne illness atau keracunan makanan karena bahan kimia seperti cadmium, antimony, zink, insect dan bahan kimia lainnya.
- Poisoning plants and animals atau keracunan makanan karena hewan dan tumbuhan beracun seperti jengkol, jamur, kentang (solanin), ikan buntal.
- Parasites atau penyakit parasit seperti cacing taenasis, cysticerosis, trichinosis, ascariasis (Depkes RI, 1992).
Uraian tersebut menerangkan
bahwa penyakit melalui perantara pangan ada lima penyebab dan menurut
Kusumaningsih (2008) bahwa penyakit timbul disebabkan dua hal, yaitu pertama
makanan atau minuman tersebut mengandung mikroba/bakteri dalam jumlah yang cukup
untuk menimbulkan gejala sakit, kedua makanan atau minuman tersebut mungkin
mengandung komponen beracun.
Berdasarkan hal tersebut,
penyakit yang ditimbulkan oleh makanan atau minuman dapat digolongkan dalam Tiga
kelompok besar, yaitu:
1. Infeksi Makanan (Food Infection)
Infeksi makanan (food
infection) yaitu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau
minuman yang mengandung mikroba patogen, kemudian mikroba tersebut dapat
menembus sistem pertahanan tubuh dan hidup serta berkembang biak di dalam
tubuh. Mikroba yang dapat menginfeksi dan menimbulkan penyakit adalah mikroba
yang mempunyai data patogenitas tinggi dan daya virulensi kuat, sehingga dapat
berkembang biak dan menyebar ke dalam tubuh induk semang yang peka. Masa
inkubasi, yaitu waktu yang dibutuhkan dari mulai masuknya bibit penyakit ke
dalam tubuh sampai timbulnya gejala sakit, karena infeksi makanan biasanya
lebih lama dari intoksikasi makanan. Mikroba-mikroba potensial penyebab infeksi
makanan antara lain Salmonella, Bacillus antracis, Campylobacter, Shigella,
Vibrio, Yersinia, Escherichia coli, dan lainnya.
Infeksi makanan Adalah masuknya mikroorganisme dalam makanan,
berkembang biak sangat banyak dan dimakan orang dimana mikroorganisme tersebut
menyebabkan sakit. Jenis-jenis mikroorganisme yang paling sering Salmonella,
Shigella, E. coli, Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus. Bakteri patogen
yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan merupakan penyebab penyakit.
Bakteri patogen penyebab penyakit, mempunyai masa inkubasi dan gejala
tergantung pada patogenitasnya.
2. Intoksikasi makanan (food intoxication)
Intoksikasi makanan (food
intoxication) yaitu penyakit yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang
mengandung racun yang diproduksi oleh mikroba yang tumbuh dalam makanan.
Umumnya masa inkubasi intoksikasi terjadi lebh cepat setelah mengkonsumsi
makanan tercemar dibandingkan dengan infeksi makanan. Mikroba-mikroba potensial
penyebab intoksikasi makanan antara lain Clostridium botulinum, C. Perfringens,
Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, dan lainnya.
3. Food
Poisoning
Food Poisoning Adalah bahan makanan yang memang mengandung
bahan racun alami maupun makanan diberi zat-zat racun yang mempunyai tujuan
komersial maupun nilai-nilai ekonomis, dapat juga disebabkan oleh makanan yang
sudah tercemar oleh mikroorganime menghasilkan racun contoh bakteri
Staphylococcus. Ada beberapa racun yang dihasilkan adalah eksotoksin dan
endotoksin.
Eksotoksin
yaitu toksin yang disintesis di dalam sel mikroba, kemudian dikeluarkan ke
substrat di sekelilingnya. Endotoksin yaitu toksin yang disintesis di dalam sel
bakteri dan baru bersifat toksik bila sel mengalami lisis. Eksotoksin yang
dihasilkan oleh bakteri biasanya bekerja secara spesifik terhadap
tenunan-tenunan atau sel-sel tertentu. Misalnya sel-sel saraf, otot, sel-sel
pada saluran pencernaan, dan sebagainya.
Beberapa eksotoksin yang dihasilkan
oleh bakteri seperti racun botolinum yang bersifat neurotoksin (menyerang
sel-sel saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan), racun stafilokokus dan racun
perfringens yang disebut enterotoksin karena penyerang sel-sel usus dan dapat
menyebabkan diare. Endotoksin lebih bersifat tahan terhadap panas dibandingkan
dengan eksotoksin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit akibat
makanan tertentu dan/atau makanan tertentu bisa memperparah kondisi suatu
penyakit, tingkatan pengaruhnya bisa berbeda-beda antara satu orang dengan
orang yang lain di mana sangat dipengaruhi oleh kondisi atau sensitivitas
kekebalan tubuh seseorang, hormonal, dan genetik. Oleh karena itu, bagi tiap
penderita maupun yang beresiko wajib memiliki catatan makanan apa saja yang
bisa mengakibatkan penyakit yang dideritanya atau memperparah kondisi
penyakitnya untuk dihindari maupun disantap dalam jumlah terbatas.
B. Saran
Seperti yang
telah disebutkan bahwa gangguan pencernaan bermacam-macam dan penyebabnya pun
berbeda-beda namun untuk melakukan tindakan pencegahan agar penyakit pencernaan
dapat kita hindari, anda dapat mecoba beberapa tips sederhana berikut ini :
- Menjaga waktu makan tidak terlalu berdekatan agar makanan dapat dicerna dengan sempurna
- Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya akan serat
- Makanan yang dikonsumsi hendaknya dikunyah dengan baik karena akan mempermudah proses pencernaan selanjutnya
- Perhatikan komposisi seimbang antar lemak, karbohidrat, dan protein dengan mengkombinasikan makanan, lauk pauk serta buah dengan baik
- Jangan makan atau minum yang terlalu panas atau dingin karena dapat mengiritasi lapisan dinding lambung
- Hindari makan terlalu banyak atau kekenyangan
- Jangan berbaring atau tidur setelah makan, beri jara anatara 1-2 jam
- Hindari makanan yang dapat mengakibatkan iritasi
- Batasi makanan atau minuman yang dapat memicu gangguan pencernaan seperti (fast food, makanan yang mengandung koloseterol tinggi, minuman beralkohol dan bersoda)
- Kurangi makanan yang menimbulkan gas seperti nangka, durian dan umbi-umbian
- Perbanyaklah mengkonsumsi air putih , dll
- Yang terpenting adalah selalu menjaga pola hidup sehat dan melakukan pola makan yang sehat agar kita dapat terhindar dari berbagai penyakit pencernaan dan gangguan pencernaan
DAFTAR PUSTAKA
Zupardi, Imam. (1999), Mikrobiologi
dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni Bandung.
http://www.metris-community.com/gangguanpencernaan-penyakitpencernaan/
Find out what makes casino games so interesting - DrMCD
BalasHapus· Kega 오산 출장안마 Fusion - Play classic games, beat'em up, 삼척 출장마사지 old games and more on your next mobile 상주 출장마사지 device 강원도 출장샵 right here! DrMcd has you 남원 출장마사지 covered with